24 April 2013

En.Tah.Lah

Aku tak tahu apa sebab aku menulis semua ini. Aku selalu kesal jika harus memendam semua ini sendiri, namun aku tak tahu harus berkata pada siapa tentang semua ini. Aku sudah tak terlalu percaya jika aku harus bercerita pada teman atau sahabatku sendiri. Aku bosan mendengar ucapan "sabar ya" atau bahkan "sudahlah jangan di pikirkan". Aku tahu, jika aku bercerita mereka hanya ingin mendengar, mungkin diantara mereka ada yang berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang tengah aku rasakan. 

Aku bosan jika harus menjadi seorang wanita yang selalu mengeluhkan apa yang aku rasakan pada temanku sendiri. Aku sudah tak ingin membuka diriku lagi pada siapapun. Aku tak ingin mereka kembali mendengar ocehan yang seharusnya tak pantas ku ceritakan. Aku tak seharusnya meluapkan kekesalanku pada mereka yang bahkan tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. 

Sekarang aku mengerti apa yang seharusnya aku lakukan. Sekarang aku tahu aku harus bersikap seperti apa. Aku mengerti dan sangat memahami. Maaf, tak seharusnya aku seperti ini. Aku akan mencoba untuk tak mengulangi semua ini.

Aku masih merasakan rasa sesak itu. Aku tahu bahwa pada akhirnya aku akan merasakan perasaan sesedih ini, aku selalu berusaha menghidari air mata sekuat yang aku bisa. Tapi tetap saja aku adalah seorang wanita yang tak pernah bisa menahan air mata. Dan aku selalu bingung harus berbuat seperti apa jika perasaan ini menghampiri. Aku muak bercerita pada siapapun namun aku sendiri tak pernah mampu menahan semua ini sendiri. 

Tuhan, aku tak ingin Kau berikan perasaan seperti ini. Aku benci jika aku harus merasakan semua ini seorang diri. Aku lelah mengerti diriku sendiri. Aku menyerah Tuhan. Aku tak ingin semua ini menghantuiku, membuat tempat tersendiri di otak dan pikiranku. Aku tak ingin memberikan ruang sedikitpun untuk semua ini. Aku lelah dan aku telah menyerah.


:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar