25 Oktober 2013

Untuk Kamu yang Telah Bersamanya

Kamu pernah menjadi bagian dari semua perasaan ini. Kamu pernah menjadi orang terbaik yang mengisi hati ini. Meskipun tidak lama dan aku yang membuatmu pergi begitu saja dari hidup ini. Aku yang terlalu menyia-nyiakanmu. Aku yang tak pernah sungguh sungguh padamu. Iya memang aku akui ini semua salahku. Salahku telah membuat orang yang benar-benar telah menyayangiku sepenuh hati pergi begitu saja

September ceria kala itu telah ku ubah menjadi sesuatu yang kelabu untukmu untuk hidupmu.

Berulang kali kau mengatakan bahwa kau benar benar menyayangiku sangat menyayangiku, kau rela memberikan dan berusaha memenuhi apa yang selalu aku inginkan. Tapi apa yang aku berikan padamu? Aku tak pernah tau bagaimana membalas semua itu sampai pada akhirnya aku hanya bisa membuatmu sakit karena menyanyangiku.

Sekarang, aku yang menyesali semuanya. Sekarang, giliranku merasakan sakit yang entah harus digambarkan seperti apa ketika aku mengetahui kamu telah memiliki orang lain tak lama setelah kita berpisah. Berbagai macam pikiran muncul di otakku. Secepat itukah kamu berhenti menyayangiku? Secepat itukah kamu menggantikanku dengannya? 

Dulu, aku selalu berdoa pada Tuhan untuk memberikanku seseorang yang menyayangiku melebihi dia yang dulu pernah menyayangiku. Ketika Tuhan mengabulkan permintaanku, yang ku lakukan malah menyianyiakanmu. Membiarkanmu pergi dan berlalu begitu saja. Menyakitimu dan bahkan kamu berfikir aku tak pernah menghargai segala usaha yang telah kamu lakukan untuk membuatku tetap bertahan denganmu.

Tuhan, dia telah memilih orang lain. Dia bahkan saat ini telah bahagia dengan wanita yang menyayanginya melebihi aku menyayanginya. Sekarang haruskah Engkau menghukumku seperti ini, Tuhan. Inikah hukuman karena aku telah membiarkan pergi pria yang telah sangat menyayangiku dan memilih bersama orang lain saat ini? 

Sebanyak apapun air mataku yang keluar karena menangisimu, aku sadar dengan sangat bahwa semua itu tak akan pernah bisa membuatmu kembali padaku. Kamu telah bersamanya, sedangkan aku disini masih berjuang untuk mengikhlaskanmu bahagia bersamanya. Aku tak tahu akan sekuat apa jika suatu hari nanti kita bertemu dan aku melihatmu bersanding dengannya. 

Sampai kapanpun aku menangisimu setiap malam, bahkan setiap detik aku mengingatmu itu tak akan ada gunanya. Tak akan mengubah semua yang telah terjadi saat ini. Takkan ada lagi kesempatanku untuk kembali bersamamu. Semua itu tak akan bisa mengganti besarnya kesalahanku karena telah membiarkanmu pergi. Kamu telah membuatku menyadari betapa berharganya sebuah kebersamaan. 

Sampai saat ini aku tak pernah merelakanmu bersamanya. Namun aku sadar aku tak bisa berbuat apa-apa. Itu hakmu, itu keputusanmu. Aku takkan pernah sanggup melihatmu bersamanya, sakit yang ku rasakan mungkin tak pernah sebanding dengan semua penantianmu selama ini padaku. 

Terima kasih atas selama ini. Terima kasih telah sanggat menyayangiku sebelumnya, semoga engkau bahagia bersamanya dan semoga secepatnya aku merelakanmu bahagia bersamanya. Terima kasih.

:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar