9 Juni 2012

kehilanganmu



Tak ada lagi kamu yang memenuhi inbox di handphone-ku. Tak ada lagi sapaanmu sebelum tidur yang membuncah riuh di telingaku. Tak ada lagi genggaman tanganmu yang menguatkan setiap langkahku. Tak ada lagi pelukanmu yang meredam segala kecemasan. tanpamu...semua berbeda dan tak lagi sama.

Aku membuka mata dan berharap hari-hariku berjalan seperti biasanya, walau tanpamu, walau tak ada kamu yang memenuhi hari-hariku. Seringkali aku terbiasa melirik ke layar handphone, namun tak ada lagi ucapan selamat pagi darimu dengan beberapa emote kiss yang memasok energiku. pagi yang berbeda. ada sesuatu yang hilang.

Lalu, aku menjalani semua aktivitasku, seperti biasa, kamu tentu tahu itu. Dulu, kamu memang selalu mengerti kegiatan dan rutinitasku. Namun, sekarang tak ada lagi kamu yang berperan aktif dalam siang dan malamku. Tak ada lagi pesan singkat yang mengingatkan untuk menjaga pola makan ataupun menjaga kesehatan. Bukan masalah besar memang, aku mandiri dan sangat tahu hal-hal yang harusnya aku lakukan. Tapi...entah mengapa aku seperti merasa kehilangan, tanpa pernah tahu apa yang telah hilang. Aku seperti mencari, tanpa tahu apa yang telah kutemukan.

Rasa itu begitu absurd dan sulit untuk di deskripsikan. Kamu membawa jiwaku ke negeri antah berantah, dan mengasingkan aku ke dunia yang bahkan tak ku ketahui.
Aku bercermin, memerhatikan setiap lekuk wajahku dan tubuhku.
Aku tak mengenal sosok didalam cermin itu. Tak ada aku dalam cermin yang ku perhatikan sejak tadi.
Aku berbeda dan tidak lagi mengenal siapa diriku. Seseorang yang ku kenal di dalam tubuhku kini menghilang secara magis setelah kepergian kamu. Kamu merampas habis cinta yang kupunya, melarikannya ke tempat yang sulit aku jangkau. Entah dimana aku bisa menemukan diriku yang telah hilang itu. Entah bagaimana caranya mengembalikan sosok yang ku kenal itu kedalam tubuhku. Aku kebingungan dan kehilangan arah.

Ingin rasanya aku melempari segala macam benda agar bisa memecahkan cermin itu. Agar aku tak bisa lagi melihat diriku yang tak lagi kukenal. Agar aku tak perlu menyadari perubahan yang begitu besar terjadi padaku setelah kehilangan kamu. Aku bisa berhenti mempercayai cinta jika terlalu sering tenggelam dalam rasa frustasi seperti ini.

Bagaimana mungkin aku bisa menemukan yang lebih baik jika aku pernah memiliki yang terbaik ?
bagaimana mungkin aku bisa menemukan seseorang yang lebih sempurna, jika aku pernah memiliki yang paling sempurna ?

Aku benci pada perpisahan. Entah mengapa dalam peristiwa itu harus ada yang terluka, sementara yang lainnya bisa saja bahagia bahkan tertawa. Kita seperti saling menyakiti, tanpa tahu apa yang patut dibenci. Kita seperti saling memendam dendam, tanpa tahu apa yang harus di permasalahkan.

Aku menangis sejadi jadinya, sedalam-dalamnya, atas dasar cinta. Aku tak pernah mengerti jalan pikiranmu yang terlampau rumit itu. Aku merasa sangat kehilangan, sementara kamu ? Begitu sulitnya aku melupakanmu, dan begitu mudahnya kau melupakanku. Inikah caramu ?

Jam berganti hari, dan semua berputar..tetap berotasi. Aku jalani hidupku, tentu saja tanpa kamu.
Kamu lanjutkan hidupmu tanpa aku dan itu tak pernah menjadi masalah bagimu.

Tak banyak hal yang bisa kulakukan, selain mengikhlaskan. Tak ada hal yang mampu ku perjuangkan, selain membiarkanmu pergi dan tak lagi berharap padamu. Aku hanya berusaha menikmatinya, hingga aku terbiasa dan akan menganggapnya tak ada. Kepergianmu, kehilangan yang begitu menyakitkan, telah jadi candu yang kunikmati setiap harinya.

Aku mulai suka air mata yang seringkali jatuh untukmu. Aku mulai menikmati saat-saat nafasku sesak ketika mengingatmu. Aku mulai jatuh cinta pada rasa sakit yang kau ciptakan selama ini.

terima kasih
dengan seperti ini
aku mulai terbiasa
dengan segala rasa sedalam ini


:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar