16 September 2012

Kamu ...ya ini tentangmu

Ini bukan yang pertama kali aku menatap terpaku, sendiri, menyendiri. Dalam heningnya malam, terkadang aku duduk hingga selonjoran berjam-jam menatap barisan kata yang entah karena apa aku dapat menuliskan semua ini dengan sangat lancarnya. Aku terkadang bingung dengan apa yang tengah aku rasakan. Menatap barisan kalimat yang sekarang sudah dapat aku sebut sebagai sisa kenangan perhatianmu "DULU" padaku. 

Arsip pesan itu , aku simpan rapi dalam memori handphoneku. Meskipun hanya dalam memori sebuah benda mati, tapi semua ucapan yang ada di dalamnya begitu hidup dalam hatiku.Kekosongan dan kehampaan yang sedari tadi menghampiriku saling bergantian, tak membuatku untuk berhenti mengenang segalanya.

Kali ini entah harus aku ceritakan tentang apa. Kesedihan ? sepertinya bukan. Kesepian ? rasanya terlalu menyedihkan jika harus aku sebut semua ini sebagai kesepian karena aku kini telah benar-benar kehilangan dirimu dalam hidupku. Apa kau pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi aku ? Aku tak ingin mendengar jawaban darimu, cukup ku tanyakan dalam hati dan ku terka semuanya dalam hatiku.

Entah mengapa, semua ini sering aku rasakan. Harusnya aku sudah cukup terbiasa dengan semua perasaan ini, dengan semua rasa ini kepadamu. Aku sudah sering mengatakannya padamu bahwa aku mengerti dengan apa yang kau maksud dan yang kau inginkan. ya mengakhiri semua tentang kita. Aku sebenarnya bosan membahas selalu tentang kita yang mungkin memang tak akan bisa menyatu kembali. Sering kali malam menjadi teman setiaku mengenang semua kenangan manis dan pahit kita. Ternyata masih banyak cerita yang terlewatkan jika aku harus mengingat semuanya.

Kalau boleh aku jujur, dulu begitu bahagianya kita. Dulu begitu senangnya dirimu memilikiku. Dulu begitu seringnya aku mendengar ucapan rindu, sayang dan cintamu. Ya.... itu dulu beberapa bulan yang lalu.

Wajahku yang sekarang, bisa kau lihat sendiri sekarang. Semoga tetap terlihat hangat dan bahagia dimatamu.  Perpisahan kita bukanlah akhir dari segalanya, meskipun memang tak pernah bisa ku pungkiri aku tetap benci terhadap perpisahan yang terkadang selalu membuat mataku bengkak dan hidungku memerah mengingatnya. Benarkah kita sudah tak sejalan ? Benarkah tak akan ada lagi cerita tentang kita ? Mengapa hatiku tetap terikat kepadamu ? Dan mengapa aku masih saja sulit merelakan kau pergi mencari kebahagiaanmu sendiri tanpa aku ? Terlalu jauhkah pemikiranku jika aku pernah berfikir bahwa engkaulah pemilik tulang rusukku ? Terlalu bodohkah aku jika aku sebut kamu sebagai orang yang paling memahamiku selama ini ? atau terlalu berlebihankah aku jika aku mengharap kita bisa benar benar di persatukan selamanya ? 

Oke. Jangan kau anggap serius jika pertanyaanku itu memang keterlaluan. Aku hanya mencoba menghibur diri dalam kesendirian ini, untuk menemani rasa kesepianku karena tak akan ada lagi kamu yang menemaniku setiap harinya. Sejak kamu tak disini lagi, sejak kau mengacuhkanku, aku benar-benar berteman dengan sepi, sulit ku pungkiri.

Dengan segala kekurangan yang ada, mudah-mudahan aku benar-benar ikhlas menerima semuanya. Hampir 2 tahun bersamamu, banyak warna yang telah terlukis di dinding hati ini. Aku rela jika kau pergi meninggalkanku untuk kau dapatkan yang lebih baik. Dan akupun berharap dapat yang lebih baik darimu, meskipun tak akan serupa. Aku berjanji, aku tak akan memperlakukan siapapun dia nanti seperti aku memperlakukanmu. 

Dulu memang menyenangkan, tak pernah aku pungkiri semua itu. Dan aku harap masa depan kita akan jauh lebih menyenangkan meskipun jika nanti kita memang benar-benar tak di persatukan lagi. Aku dan kamu bahagia. Dan tanpa melupakan tentang KITA dulu hingga ku berhenti menulis tentangmu.

Aku akan selalu merindukanmu
01 Desember 2010
without you , all of it felt so different
but i'ts okay

:)

2 komentar: