9 Januari 2013

Mengingatmu dan Kita

Ini hari dimana aku mengingatmu. Aku mengingat setiap detail awal pertemuan kita. Masihkah kau mengingatnya? Mungkin jika kau sempat membaca, kau mungkin bosan mengetahui kalau aku masih saja mengingat semua itu. Pertemuan kita yang diawali dari acara kuliah itu, awal yang sederhana dan tak pernah kuduga akan seperti ini. Pertemuan itu, percakapan singkat kita lewat pesan singkat, kau mengetahuiku dan aku mengetahuimu. Kau mengenalku, dan begitupun aku, semua itu masih begitu melekat dalam ingatanku. Aku tak paham mengapa sosokmu terlalu berarti sampai detik ini bagiku. Kamu berbeda, dan aku suka.

Kamu berasal dari kota tangerang, yang aku tahu kamu lulusan SMAN 5 Tangerang Selatan. Aku yakin dan aku tahu kamu tidak nakal. Kamu seorang sosok yang aku kenal gigih dan selalu berjuang untuk sesuatu yang selalu kau perjuangkan, tapi entah mengapa kau tak memperjuangkanku? apakah aku tak layak kau perjuangkan? Sudahlah, lupakan! Aku masih mengingatmu. Beberapa tentangmu kuketahui, baik itu ku ketahui darimu sendiri ataupun ku cari tahu sendiri atau semua itu entah mengapa datang dengan sendirinya padaku.

Waktu kita berkenalan, kita masih sebagai seorang mahasiswa baru, mahasiswa tingkat pertama yang mencoba untuk saling akrab dalam acara itu. Sekarang, kita sudah menjadi seorang mahasiswa tingkat akhir yang sebentar lagi akan meninggalkan bangku perkuliahan yang banyak memberikan kenangan tersendiri bagiku selama ini. Kamu...pria yang memakai kacamata. Anak teknik komputer yang menyukai mata kuliah jaringan. Pecinta real madrid. Pria yang sekarang tak pernah mengeluhkan sakit yang dia rasakan padaku lagi. Keeper bernomor punggung 23 dari tim futsal tekom saat OMDI berlangsung. Humoris, supel, pintar. Dan yang sekarang tengah menyukai hobi baru yaitu mendaki gunung. Kapan kau ajak aku mendaki bersamamu? Bolehkah?

Kenangan kita, hari-hari kita, segala yang telah terjadi diantara kita mungkin telah berubah. Kamu mungkin sudah melupakanku, melupakan setiap detail dalam diriku yangpernah kuperlihatkan padamu. Kenangan akan tetap sama, meskipun orang-orang yang mengingatnya telah berbeda.

Maafkan aku yang sampai saat ini masih selalu merindukanmu bahkan tak bisa berhenti bercerita tentang dirimu, dan tak pernah melupakan semua yang telah terjadi diantara kita. Apakah ini semua salah? Tapi menurutku, bercerita tentangmu bukanlah hal yang salah. Aku bahagia, sangat bahagia. Kamu masih mau merasakannya lagi denganku? 

Jatuh cinta padamu begitu menyenangkan, seperti meringkuk dalam selimut hangat pada malam yang hujan. Seperti telah menemukan potongan puzzle terakhir yang sedang disusun. Aku pikir, cinta ini sudah berada pada tempat yang seharusnya. Dihatiku dan hatimu.

Namun mengapa resah justru selalu merajai? Padahal katanya cinta sanggup menjaga. Aku ingin kau tahu, diam-diam aku selalu menitipkan harapan pada rintik hujan yang turun membasahi bumi. Aku mencintaimu, dan sepertinya mereka tak perlu tahu.

Bersemangatlah selalu untuk mencapai kelulusan kita nanti. Bersemangatlah selalu untuk menggapai semua keinginanmu, jaga kesehatanmu baik-baik. 

Aku yang selalu merindukanmu.




:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar